Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 11:22:05【Kabar Kuliner】022 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(39277)
Artikel Terkait
- 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
- Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
- Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
- Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas
- SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
- Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG
- Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
Resep Populer
Rekomendasi

APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu

Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara

Makanan olahan sebabkan 121 orang keracunan di Buryatia

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon